Percampuran Budaya Jawa Dengan Islam Dalam Tradisi Nyumbang Mantu di Kecamatan Pinggir

Budi Kurni Kurniawan

Abstract


Masyarakat Jawa sangat kental dengan tradisi gotong royong dengan beragam bentuknya. Fokus kajian dalam artikel ini terutama masyarakat Jawa  Di Kecamatan Pinggir. Masyarakat Jawa  termasuk dalam kategori masyarakat agraris yang mengandalkan mata pencarian dari hasil cocok tanam padi dan hasil perkebunan  lainnya. Gotong royong dalam acara mantu di kalangan masyarakat Jawa kecamatan Pinggir tersebut terwujud dalam bentuk budaya nyumbang mantu. Yang menarik dari fenomena ini adalah bahwa budaya nyumbang mantu mengalami perkembangan dari nyumbang secara apa adanya sebagai sodaqoh menjadi nyumbang   mantu   sebagai   ‘arisan’   atau   ‘resiprositas’   dalam   istilah antropolgi.

 


Keywords


Budaya Jawa, Nyumbang Mantu

Full Text:

PDF

References


Al-Mundziri, Zakiyuddin Abdul Adzim, 2010, al-Targhib wa al-Targhib min alHadits al-Syarif, Dar al-Fikr, Beirut-Libanon.

Al-Halabi, 1985, Huququl Jar fil Shahibis sunnah Wal Atsar, Beirut: Dar Ibn Hazm.

Burns, Tom R., 1987, Manusia Keputusn dan Masyarakat, PT Pradnya Paramita, Jakarta.

Dinandjaja, James, 1988, Antropologi Psikologi; Teori, Metode dan Sejarah Perkembangannya, Rajawali Press, Jakarta.

Poloma, Margaret M., 2000, Sosiologi Kontemporer, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Ritzer, George dan Douglas J. Goodman, 2007, Teori Sosiologi Modern, Cet. Ke-4, Kencana, Jakarta.

Soekanto, Soerjono, 1990, Pengantar Sosiologi, Rajawali Press, Jakarta.

Turner, H., Jonathan dan Alexandra Maryansky, 2010, Fungsionalism, (terj. Anwar Effend dkk.), Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Upe, Ambo, Tradisi Aliran dalam Sosiologi, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2010


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Budi Kurni Kurniawan

Al Qolam Jurnal Dakwah dan Pemberdayaan Masyarakat Abstracted/Indexed by